Tuesday, January 12, 2016

Tidur Tanpa Pakaian Diperbolehkan Jika Merasa Nyaman

Tidur Tanpa Pakaian Diperbolehkan Jika Merasa Nyaman


Tidur adalah saat dimana kita betul-betul beristirahat dan merilekskan tubuh setelah digunakan beraktivitas sepanjang hari. Agar makin nyaman, dianjurkan untuk tidur tanpa pakaian.



Dr Andreas sepakat bila tidur sebaiknya dilakukan dalam keadaan telanjang atau tanpa busana. Kendati kemudian diakui Dr Andreas, kebiasaan ini tidak lazim di lakukan di Indonesia karena faktor budaya.

Bnarkah ini? "Sama seperti yang lain, yang penting nyaman. Budaya kita kan ngak begitu ya, jadinya kita kadang merasa tidak nyaman" tutur Dr Andreas Prasadja dari RS Mitra Kemayoran.

Para ahli di Barat mengatakan sebab-musebab munculnya rekomendasi tidur telanjang ini adalah karena suhu tubuh manusia akan makin menurun hingga setengah derajat setelah tidur. Suhu inti manusia berada paling tinggi di jam 11 malam dan terendah di jam 4 dini hari.

Tetapi jika ada sesuatu yang mencegah penurunan suhu tubuh, maka seseorang akan terdorong untuk bangun di tengah tidur.

"Keuntungan dari tidur tanpa mengenakan pakaian, tubuh akan tetap terjadi di suhu rendah, di mana suhu rendah inilah yang diinginkan otak agar tidur tetap nyenyak." jelas Chris Idzikowski dari Edinburgh Sleep Centre dan penulis buku Sound Asleep : The Expert Guide To Sleeping Well.

Baca Juga : 5 Hewan Yang Hobi Tidur Melulu

Disamping itu, bila tubuh terus berada di suhu rendah saat tidur maka akana menambah jaringan brown fat yang memungkinkan terbakarnya lebih banyak kalori saat terlelap, termasuk mencegah penambahan berat badan.

Tidur tanpa busana juga menguntungkan pasangan karena dapat menghasilkan hormon oksitosin. "Ketika pasangan sama-sama tidur telanjang agar terjadi skin-to-skin contact, kemudian saraf sensorik pada kulit mengirimkan impuls ke otak untuk memicu pelepasan hormon tersebut. " kata Dr Kerstin Uvnas-Moberg dari Swedish University of Agricultural Sciences.

Oksitosin atau hormon cinta ini ternyata memiliki banyak kegunaan, diantaranya mengurangi tekanan darah, melindungi kesehatan jantung dan meningkatkan kekebalan tubuh, bahkan mengurangi kecemasan pada diri seseorang karena fungsinya yang mirip hormon endorfin.

Di tahun 1991, seorang peneliti bernama Sydney Singer menulis sebuah buku bertajuk 'Dressed to Kill : The Link Between Breast Cancer and Bras'. Dalam buku itu dikatakan wanita akan terhindar dari kanker jika ia hanya menggunakan bra kurang dari 12 jam perhari.

"Dan waktu yang paling tepat untuk mengistirahatkan payudara dengan tanpa memakai bra adalah saat tidur" katanya beberapa waktu lalu.

Sydney menambahkan penggunaan bra yang terlalu lama dapat meningkatkan suhu jaringan payudara dan kadar hormon prolaktin yang sama-sama diketahui dapat mempengaruhi pembentukan kanker payudara.

Lantas bagaimana dengan pria? "Sebaiknya nggak pakai celana dalam, supaya tidak lembab dan jadi kering" ungkap Dr Abraham Arimuko beberapa waktu lalu.

Jika tidak, boxer adalah pilihan yang baik karena bentuknya relatif longgar, sehingga sirkulasi udara selama tidur juga baik. Sebab bagi pria, penggunaan celana dalam yang longgar atau tidur telanjang berdampak hingga ke kualitas dan kuantitas sperma yang dihasilkan.

"Lebih baik yang longgar-longgar saja" timpal Dr Rimawati Tedjasukmana dari Rs Medistra.

No comments:

Post a Comment