Wednesday, January 13, 2016

Jangan Sepelekan Nyeri Punggung Bawah, Mungkin Kanker Serviks

Jangan Sepelekan Nyeri Punggung Bawah, Mungkin Kanker Serviks


Jessica Dempsey (28) kerap mengeluh nyeri di punggung bawahnya. Selain itu, ia juga mengalami penggumpalan darah. Selama kurang lebih enam bulan, Jessica sudah bolak-balik ke dokter hampir sepuluh kali dan dengan diagnosis yang berbeda.

Poker Online Indonesia


Pertama pergi ke dokter, Jessica di katakan hamil tiga bulan. Tapi setelah itu nyeri punggung bawahnya makin parah hingga akhirnya dia didiagnosis mengalami nyeri haid sampai infeksi ginjal dan hanya diberikan antibiotik. Puncaknya, di bulan Januari 2015, Jessica diminta melakukan transfusi darah.

Saat itu pula, Jessica didiagnosis kanker serviks stadium empat. Meski terkejut dan putus asa, setidaknya Jessica merasa pertanyaan atas kondisinya selama ini sudah terjawab. Ia pun harus menjalani radioterapi dan kemoterapi meskipun faktanya, prosedur ini tidak optimal dalam mengecilkan ukuran tumornya.

"Akhirnya selama lima minggu saya menjalani radioterapi harian, 11 sesi kemoterapi mingguan dan tiga dosis pengobatan kanker stadium lanjut yaitu bracytherapy di mana bahan radioaktif dimasukkan langsung ke daerah yang terpapar kanker. Saya juga menjalani tujuh kali transfusi darah" kisah Jessica.

Dari pengalamannya ini, Jessica akhirnya memberanikan diri menulis apa yang ia alami di halaman Facebooknya. Hal itu semata ia lakukan demi meningkatkan kesadaran wanita akan resiko kanker serviks dan membuat para wanita tidak segan lagi menjalani pap smear. Jessica menekankan apa yang ia dituliskan di halaman Facebooknya bukan semata untuk mengundang simpati banyak orang.

"Saya hanya ingin orang-orang lebih sadar terhadap tanda dan gejala kanker serviks kemudian mendorong para wanita untuk mau melakukan deteksi dini. Jika anda memiliki gejala atau tanda yang mencurigakan, segera cek ke dokter. Jika Anda tidak mendapat jawabnnya, lakukan pemeriksaan" tulis Jessica di halaman Facebooknya.

Ia juga menulis akan sangat bermanfaat jika orang-orang mau mendonorkan darahnya. Dari apa yang dialami, Jessica tahu bagaimana pentingnya transfusi darah ketika ia melakukan pengobatan. Tulisan Jessica ini sudah dibagikan oleh lebih dari 6700 orang.

Berdasarkan pesan yang diterima Jessica, banyak pula para wanita, baik yang sudah menikah atau belum menikah jadi lebih berani melakukan pap smear. "Saya senang tulisan saya bisa bermanfaat bagi orang lain di mana setelah membaca tulisan saya itu, para wanita lebih berani lagi dan tergerak untuk melakukan pap smera" kata Jessica.

Baca Juga :  Ciri-Ciri Sperma Tidak Sehat

No comments:

Post a Comment